Sunday, October 30, 2016

Kehebatan struktur IPS di SD

       Pendidikan IPS merupakan suatu perbuatan secara sadar untuk menjadikan manusia memiliki sebuah kualitas yang lebih baik berkenaan dengan mempelajari aktivitas kehidupan manusia. Hal tersebut selaras dengan pendapat Supriatna, dkk. (2010, hlm. 5) yang berpendapat bahwa, 
      “Pendidikan IPS terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan IPS. Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.” dan “Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia.” 
      PIPS pada dasarnya merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu, bukan hanya ilmu-ilmu sosial melainkan juga dari humanitis, matematika dan ilmu-ilmu alam bahkan agama. Pendidikan IPS dikenal juga dengan istilah social studies, Sapriya, dkk (2007, hlm. 3) berpendapat bahwa, 
      Social studies adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isi social studies yang bercirikan interdisipliner yang meliputi aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, sosiologi, psikologi, ilmu geografi, dan filsafat yang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan di perguruan tinggi atau dapat dibelajarkan dari mulai pendidikan rendah/SD sampai diperguruan tinggi.
     PIPS berbeda dengan ilmu sosial, hal yang membedakannya adalah “IPS berusaha mengintegrasikan bahan/materi dari cabang-cabang ilmu tersebut dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling. Sedangkan Ilmu Sosial (Social Sciences), ialah ilmu yang mempelajari aspek-aspek kehidupan manusia yang dikaji secara terlepas-lepas sehingga melahirkan satu bidang ilmu (Sapriya, 2007, hlm. 3)”.
     Sehingga jelaslah bahwa PIPS dan Ilmu Sosial tersebut berbeda karena PIPS pada hakikatnya adalah suatu ilmu-ilmu sosial yang telah disederhanakan untuk tujuan pendidikan yang memberikan kemampuan pada anak dalam mengelola dan memanfaatkan kekuatan fisik maupun sosial  untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Hal tersebut selaras dengan pendapat Jarolimeks (dalam Sapriya, 2007, hlm. 3) yang berpendapat bahwa “Social Studies, para ahli memberikan batasan lebih kepada hal yang praktis, yaitu memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelola dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan yang serasi.” Sedangkan Ilmu Sosial merupakan suatu kajian yang dipelajari dan dikembangkan pada tingkat perguruan tinggi untuk membuat suatu eksperimen, penelitian maupun penemuan dalam rangka mengembangkan human knowledge dengan materi dan permasalahan yang kompleks. Hal tersebut selaras dengan pendapat Sumaatmadja (dalam Sapriya, 2007, hlm. 3) yang mendefinisikan bahwa “Ilmu Sosial merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Ilmu sosial, dipolakan untuk mengembangkan human knowledge melalui penelitian, penemuan, eksperimen, dsb. dengan materi dan permasalahan yang kompleks.”

No comments:

Post a Comment