Pada dasarnya pendidikan IPS di SD
menjadikan ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, sosiologi, ekonomi, dan
antropologi sebagai sumber utama materi pembelajaran. Adapun pengertian materi
pendidikan menurut Supriatna, dkk. (2010, hlm. 104) adalah “apa yang dipelajari
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu tujuan kurikulum ilmu-ilmu
sosial, termasuk dalam materi ini adalah substansi dan proses yang berasal dari
disiplin-disiplin ilmu-ilmu sosial.”
Maka jelaslah yang dinamakan materi
pendidikan itu adalah sesuatu yang dipelajari oleh siswa untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah terencana dalam kurikulum, yang kemudian dikembangkan
oleh guru agar sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan sekitar. Pada
umumnya, sebuah pengertian subtansi ilmu-ilmu sosial itu terbentuk atas
pandangan, topik, tema, fakta, fenomena, peristiwa, konsep, generalisasi dan
teori yang sering dikenal dengan sebutan kurikulum. Hal ini selaras dengan
pendapat Supriatna, dkk. (2010, hlm. 104) yang berpendapat bahwa “yang dimaksud
kurikulum adalah yang berhubungan dengan pokok-pokok bahasan yang berisikan
pandangan, tema, fenomena, fakta, konsep, dan sebagainya.”
Dalam pendidikan IPS, sebuah materi yang
dipelajari oleh siswa bukan sekedar sampai siswa mengetahui ataupun memahami
saja, melainkan siswa harus dilatih agar mampu bekerja berdasarkan pesan yang
disampaikan dalam materi tersebut.
a.
Materi Proses dalam Pendidikan IPS
“Proses adalah materi kurikulum
pendidikan IPS yang berkenaan dengan berbagai prosedur, cara kerja, metode
kerja tertentu yang harus dilakukan siswa di dalam kelas, di ruang tertentu,
bahkan juga ditempat tertentu di luar lingkungan sekolah (Sapriya, dkk., 2007,
hlm. 29)”.
1)
Materi IPS berdasarkan Analisis
Konsep
Pengembangan materi berdasarkan konsep
merupakan suatu strategi untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam
mengembangkan strategi yang lebih efektif. Adapun beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai upaya dalam pencapaian konsep, menurut Sapriya, dkk.
(2007, hlm. 29) adalah sebagai berikut:
a)
Mengusahakan penamaan konsep
sesuai dengan bahasa siswa.
b)
Isi (konten) tertentu, punya
keterkaitan dengan konsep yang sedang dibahas.
c)
Menggunakan keterampilan proses
yang menempatkan keterlibatan siswa yang cukup tinggi.
d)
Mendorong siswa pada kegiatan
pemecahan masalah yang sedang dipelajari.
e)
Belajar konsep akan berhasil
bilamana siswa mengalami sendiri, mengerjakan, melakukan, sendiri apa yang
dipelajarinya.
f)
Memikirkan jenis-jenis kegiatan
yang dapat mendorong minat siswa untuk belajar.
g)
Mendorong siswa untuk
mengembangkan potensi dirinya melalui penemuan sebab-sebab suatu kejadian di
sekitarnya, menginteraksikan antara fakta dan kehidupan sehingga konsep-konsep
yang dipelajarinya tidak asing bagi siswa.
h)
Untuk mendukung penguasaan konsep
siswa diperlukan berbagai alat, bahan atau sumber pelajaran.
2)
Materi IPS berdasarkan Isi
(Konten)
Materi IPS berdasarkan isi pada umumnya
adalah dengan cara mengembangkan jaringan topik atau jaringan materi yang akan
diajarkan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
materi berdasarkan isi menurut Sapriya, dkk. (2007, hlm. 29-30) adalah sebagai
berikut:
a)
Membuat pemetaan isi materi atau
dengan mengembangkan jaringan topik atau jaringan materi.
b)
Untuk membahas isi materi,
tentukan konsep-konsep mana yang akan dikembangkan/yang akan dipelajari siswa
memnentukan keterampilan proses yang dapat dilatihkan.
c)
Tentukan masalah apa yang akan
dipecahkan.
d)
Kegiatan pembelajaran usahakan
agar menarik minat siswa untuk belajar.
e)
Untuk memahami isi/konsep, proses
pembelajaran dilakukan berdasarkan pengalaman siswa.
f)
Menitikberatkan pada keterlibatan
siswa secara aktif.
g)
Mengupayakan kegiatan awal sebagai
titik tolak proses belajar mengajar.
h)
Tahapan pembelajaran dilakukan
secara sistematis.
i)
Untuk mendukung penguasaan konsep
siswa, diperlukan berbagai alat atau sumber pelajaran.
3)
Materi IPS berdasarkan
Keterampilan Proses (Keterampilan Dasar)
Pada umumnya yang perlu dilakukan dalam
mengembangkan materi IPS berdasarkan keterampilan proses adalah dengan cara
menekankan usaha-usaha untuk “membelajarkan siswa tentang bagaimana belajar”.
Dalam hal mengkaji atau memikirkan isi IPS maka perlu dikaitkan dengan
keterampilan proses yang dapat dilatihkan kepada siswa, diantaranya menurut
Sapriya, dkk. (2007, hlm. 30) adalah sebagai berikut:
a)
Keterampilan proses yang
dikembangkan cukup bervariasi.
b)
Memberi kesempatan pada siswa
untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan.
c)
Tidak sekedar mendengar cerita
atau penjelasan dari guru tetapi tingkatkan partisipasi siswa secara aktif.
d)
Usahakan agar pembelajaran dapat
lebih menarik minat dan perhatian siswa serta mengaitkannya dengan bahan-bahan
dan prosedur pembelajaran.
e)
Siswa dilatih untuk mengerti fakta
dan konsep ilmu pengetahuan melalui pengetahuan langsung.
4)
Materi IPS berdasarkan Masalah
Dalam hal mengembangkan materi IPS
berdasarkan masalah, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Sapriya, dkk. (2007, hlm. 30) adalah
sebagai berikut:
a)
Mendorong siswa untuk merumuskan
masalah secara spesifik dan dipecahkan melalui diskusi kelompok.
b)
Adanya konsep-konsep yang
berhubungan yang diperlukan dalam mendiskusikan dan memecahkan masalah.
c)
Untuk memecahkan masalah
diperlukan berbagai keterampilan proses.
d)
Usahakan agar pembelajaran dapat
lebih menarik minat dan perhatian siswa serta mengaitkannya dengan bahan-bahan
dan prosedur pembelajaran.
e)
Mempertimbangkan aspek waktu agar
program pembelajaran dapat berjalan dengan tepat.
f)
Usahakan agar media, lingkungan
sekitar siswa dapat dimanfaatkan oleh siswa.
g)
Menciptakan situasi kelas agar
terjadi diskusi/interaksi diantara siswa.
h)
Membuat urutan kegiatan
pembelajaran yang sistematis.
5)
Materi IPS berdasarkan Kekhususan
Daerah
Materi IPS berdasarkan kekhususan daerah
ini merupakan sebuah materi yang diciptakan berdasarkan kekhususan daerah
seperti halnya potensi yang dimiliki pada suatu daerah sehingga siswa mampu belajar
melalui pengalaman sehari-hari tentang lingkungan alam yang ada di daerah
tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat Sapriya, dkk. (2007, hlm. 30) yang
berpendapat bahwa,
Materi IPS berdasarkan kekhususan yaitu sumber materi dan pembahasan
IPS dapat digali berdasarkan kemampuan dan kekayaan daerah dengan segala
aktivitasnya. Dengan demikian lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan siswa untuk
mencobakan segala pengetahuan IPS yang sedang dipelajarinya. Siswa belajar
melalui pengalaman sehari-hari tentang lingkungan alam, sosial, dan budaya
sekitar serta dikaitkan dengan topik yang dibahas.
6)
Materi IPS berdasarkan Pendekatan
Penemuan (Inkuiri)
Proses inkuiri merupakan sebuah model
pembelajaran yang direkomendasikan karena dianggap paling efektif dalam hal menekankan
keterlibatan siswa secara aktif melalui kegiatan-kegiatan pencarian sampai
kegiatan penemuan. Hal ini sependapat dengan Sapriya, dkk. (2007, hlm. 30-31)
yang menyatakan bahwa, “Proses inkuiri direkomendasikan sebagai salah satu
model pembelajaran yang efektif karena menekankan keterlibatan siswa secara
aktif melalui kegiatan-kegiatan pencarian (discovery)
hingga penemuan (inkuiri).”
b.
Materi IPS yang berorientasikan
pada Sikap, Nilai, dan Moral
Mengembangakan materi yang ditujukan
pada aspek sikap, nilai, dan moral sebenarnya sudah mengacu pada tujuan yang
dikembangkan dalam IPS itu sendiri, yaitu menurut Sapriya, dkk. (2007, hlm. 31) "IPS sebagai pendidikan warga negara (citizenship transsmission) yang
ditujukan pada penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kewarganegaraan. IPS
sebagai program pendidikan tidak sekedar terkait dengan nilai, bahkan justru
wajib mengembangkan nilai-nilai tersebut. Yang menjadi tolak ukur keberhasilan
program pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku sosial siswa ke arah yang
lebih baik".